Sabtu, 02 November 2019
[DISINFORMASI]
Berdasarkan Pantauan Tim Jabar Saber Hoaks beredar Informasi yang Menhan Prabowo berkata "Hidup di negara Pancasila harus tau sila pertama yang tidak suka kalimat TAUHID hadapi saya" setelah di lakukan penelusuran informasi tersebut TIDAK BENAR [DISINFORMASI].
[PENJELASAN]
Setelah dilakukan penelusuran oleh tim Cek Fakta Medcom(.)id, melalui teknik reverse image di mesin pencari Yandex, ditemukan beberapa foto identik. Foto tersebut diambil saat Prabowo maju sebagai calon presiden, kurang-lebih satu tahun lalu.
Foto identik pernah dimuat di situs Motifviral(.)com, lewat artikel berjudul "Joke Dibatasi, Jangan Sampai Takbir Juga Enggak Boleh". Situs itu memuat foto utuh Prabowo mengenakan topi bertuliskan kalimat tauhid. Persis dengan foto Prabowo yang sedang viral. Namun tidak ada keterangan pada foto tersebut.
Pula, foto serupa juga dimuat JPNN, dengan artikel berjudul "Topi Bertuliskan Tauhid untuk Prabowo dari Koppasandi". Saat foto diambil, Prabowo yang maju sebagai calon presiden menerima topi tersebut sebagai bentuk hadiah dari kelompok pendukungnya yang menamakan diri: Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi).
Prabowo memakai topi itu di atas sebuah pangung. Namun, tidak ditemukan pernyataan Prabowo yang sesuai dengan narasi pada foto tersebut.
Kami juga melakukan penelusuran di mesin pencari Google rentang 24-29 Oktober 2019. Mulai dari hari pertama Prabowo menjadi menhan hingga saat ini, juga tidak ditemukan pernyataan Prabowo yang menyebut "Hidup di negara PANCASILA harus tau sila pertama yang tidak suka kalimat TAUHID hadapi saya".
Kesimpulan:
Klaim yang menyebut Menhan Prabowo berkata "Hidup di negara Pancasila harus tau sila pertama yang tidak suka kalimat TAUHID hadapi saya" adalah salah. Tidak ada bukti pendukung yang menguatkan narasi itu dan tak bisa dipertangungjawabkan.
Merujuk analisa tim Cek Fakta Medcom,id, foto tersebut merupakan hasil potongan gambar (croping) dari foto yang dimuat oleh situs Motifviral(.)com. Si pembuat potongan foto menambahkan narasi yang tak berdasar dan bermuatan sentimen anti-islam untuk memprovokasi masyarakat.
[SUMBER KLARIFIKASI]
https://bit(.)ly/36mKsO2
https://bit(.)ly/2WrHpQp